SUARA-MUSLIM.COM - Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H., S.U atau yang lebih akrab dipanggil Mahfud MD didalam jejaring sosial twitter-nya ditanya terkait sikapnya terhadap Hizbut Tahrir yang ingin mengganti Pancasila dan membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Menjawab pertanyaan tersebut, pria kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur itu menyatakan ketidak setujuannya, bahwa mainstream kaum Muslimin Indonesia, NU dan Muhammadiyah juga menolak.
"Sejak dulu saya tak setuju. Mainstream kaum muslimin Indonesia, NU dan Muhammadiyah, jg menolak. Tp itu urusan aparat.", jawabnya dalam akun twitternya.
Dalam tweet yang lain, Profesor yang juga pernah meraih sarjana sastra Arab ini mengatakan "Ketaksetujuan sy pd Khilafah sdh sy tulis dlm 1 buku sy & dlm Pengantar buku karya Dr.Ridwan ttg "Pemerintahan dlm Islam"."
Tanggal 3 sampai 5 Agustus 2013, Prof. Mahfud MD juga menulis tweet yang berkaitan dengan Khilafah sebagai berikut:
Menjawab pertanyaan tersebut, pria kelahiran Sampang, Madura, Jawa Timur itu menyatakan ketidak setujuannya, bahwa mainstream kaum Muslimin Indonesia, NU dan Muhammadiyah juga menolak.
"Sejak dulu saya tak setuju. Mainstream kaum muslimin Indonesia, NU dan Muhammadiyah, jg menolak. Tp itu urusan aparat.", jawabnya dalam akun twitternya.
Dalam tweet yang lain, Profesor yang juga pernah meraih sarjana sastra Arab ini mengatakan "Ketaksetujuan sy pd Khilafah sdh sy tulis dlm 1 buku sy & dlm Pengantar buku karya Dr.Ridwan ttg "Pemerintahan dlm Islam"."
Tanggal 3 sampai 5 Agustus 2013, Prof. Mahfud MD juga menulis tweet yang berkaitan dengan Khilafah sebagai berikut:
"Islam dihinakan oleh pemimpin yg dzalim, baik pemerintahan khilafah maupun demokrasi. Yg penting itu adalah pemerintah yang adil & amanah."
"Islam tak mewajibkan khilafah & tak mengharamkan demokrasi. Demokrasi tak wajib, khilafah tak haram. Pokoknya, pemimpin hrs adil & amanah."
Sumber: MuslimediaNews
Tidak ada komentar
Posting Komentar