SUARA-MUSLIM.COM, Jember ~ PCNU Jember memutuskan untuk membentuk tim pencari fakta guna menelusuri sebab-sebab terjadinya bentrokan berdarah di Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Selain itu, PCNU mengadvokasi keluarga korban bentrokan tersebut.
Keputusan itu diambil setelah jajaran PCNU mengadakan rapat terkait konflik horisontal yang menewaskan satu orang tersebut. “Kami harus turun mencari fakta yang sesungguhnya. Sebab pasca bentrokan, kelompok sunni terstigma negatif dalam kasus ini,” tukas Sekretaris PCNU Jember, KH.Misbahussalam di kantor NU Jember, Jumat (13/9).
Menurut Kiai Misbah, pasca terjadinya bentrokan, berkembang opini seakan-akan pihak sunni yang salah karena telah menyerang dan merusak pesantren yang diasuh Habib Ali al-Habsyi, tokoh yang dituding penganut syi’ah.
Padahal, yang menjadi korban pembacokan adalah dari kelompok sunni, yang nota bene tidak tahu apa-apa. “Informasi yang saya dengar, Eko Mardi (korban) waktu itu ada di pantai lagi menjaga perahu, karena dia memang bekerja menjaga perahu. Tiba-tiba sekelompok orang dari Syi’ah menyerang dia dan membakar dua perahu di situ,” tukasnya.
Karena itu, lanjut Kiai Misbah, pihaknya akan memberikan advokasi agar opini yang berkembang tidak melulu menyudutkan pihak Sunni. “Kita semua sepakat bentrokan cukup sudah. Hanya harus diluruskan bahwa pihak Sunni-lah yang jadi korban kebrutalan massa tersebut,” jelasnya sambil menambahkan bahwa KH. Hasyim Muzadi juga akan turun ke Puger dalam waktu dekat ini.
Redaktur : Tengku Firmansyah
Sumber: NU Online
Tidak ada komentar
Posting Komentar