SUARA-MUSLIM.COM, Surabaya ~ Kontes kecantikan Miss World 2013 yang akan digelar di Bali dalam waktu dekat ini terus menuai penolakan sejumlah kalangan. Salah satunya disampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Merespon kontroversi tersebut, Slamet Effendi Yusuf meminta semua pihak untuk dapat duduk bersama dalam membahas dan menyikapi masalah ini secara musyarah.
“Saran saya, pihak panitia penyelenggara duduk satu meja dengan MUI, yang di tengahi pihak pemerintah, untuk membahas dan menyikapi polemik ini, yang intinya jangan sampai penyelenggaraan Miss World di dalam negeri ini, malah menimbulkan kegaduhan di masyarakat,” kata Slamet.
Slamet berharap, pemerintah dapat bijaksana dan arif untuk mendengarkan suara-suara yang kontra dari kolompok masyarakat atas pelaksaan Miss World tersebut. Sebab, masyarakat dalam negeri memiliki karekater tersendiri dalam mempertahankan adat istiadat, budaya dan melaksanakan nilai-nilai agama yang di yakininya.
“Sehingga sebagian masyarakat tidak cocok dengan penyelenggaraan Miss World, yang dipandang sebagai budaya impor, yang banyak negatifnya dari pada positifnya,” ujarnya.
Posisi NU, kata Slamet, tidak menolak dan mendukung pelaksanaan Miss World 2013 di dalam negeri. Karena masalah seperti itu, merupakan wilayah Pemerintah, yang harus tegas mengatur dan menyikapinya.
“Kalau ditanya posisi NU dalam persoalan penyelenggaraan Miss World 2013 di dalam negeri ini, kami tidak dalam posisi menolak dan mendukung. Tetapi lebih pada menyarankan Pemerintah harus mendengarkan suara-suara masyarakat dalam masalah ini,” tukas Slamet Effendi. (am/ duta)
Tidak ada komentar
Posting Komentar